Istilah yang satu ini punya sejarah yang lucu dan melibatkan kerbau sebagai sosok binatang yang konotatif, khususnya dalam konteks hubungan seksual. Tapi, sebenarnya bagaimana asal-usul istilah “Kumpul kebo”?
“Kumpul kebo” sejatinya berasal dari istilah zaman dulu, yaitu ‘Koempoel Gebouw’. Dalam bahasa Belanda, gebouw bermakna bangunan atau rumah.
Jadi, koempoel gebouw maksudnya adalah berkumpul di bawah satu atap rumah (tanpa ikatan pernikahan). Atau praktek seks bebas di luar pernikahan.
Istilah gebouw lalu berubah menjadi kebo, sehingga melahirkan ungkapan ‘Kumpul Kebo’. Orang-orang pun menganggap kata ‘kebo’ ini merujuk ke kerbau, padahal bukan. Itu bahasa Belanda, bukan bahasa Indonesia.
Makanya, sampai saat ini, Asosiasi Kerbau Indonesia masih mempertanyakan, mengapa mereka dilarang kumpul2.
Ini jelas melanggar HAK (Hak Asasi Kerbau)!