Bersorak dan Menari di Festival Pesona Raja Ampat

Festival Pesona Raja Ampat 2016 berlangsung meriah dengan pertunjukan utama berupa tari kolosal oleh 150 pelajar. Para wisatawan dari Indonesia dan mancanegara berkumpul di pantai Waisai Torang Cinta (WTC).

Susan Haking terlihat sumringah memperhatikan tingkah pola siswi-siswi SMP ber-selfie-ria bersama Ranner. Saat keponakannya itu mulai merasa sudah cukup dikerubuni oleh rombongan berseragam putih-putih yang silih berganti minta foto bersama, Susan malah meminta si bocah untuk kembali berpose bersama mereka.

Turis asal Amerika Serikat itu dengan sigap menyiapkan ponselnya dan mengambil beberapa gambar Ranner bersama para pelajar tadi. Para siswi senang bisa narsis bareng bule ganteng yang selama ini hanya mereka lihat di layar kaca atau ponsel. Keluarga turis itu juga ikut senang bisa berbaur dan merasakan kehangatan warga di Raja Ampat.

raja ampat
Susan tidak melewatkan momen saat keponakannya berfoto ria bareng anak-anak Raja Ampat. (@iskandarjet)

Momen akrab tadi saya temui di belakang panggung saat pembukaan Festival Pesona Raja Ampat 2016 digelar, Selasa (18/10) kemarin. Pada saat bersamaan, di atas panggung sana, Bupati Raja Ampat sedang menyampaikan sambutan sambil mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Papua Barat, beberapa kepala daerah yang hadir, kepada para sponsor dan masyarakat yang ikut menyukseskan acara.

Susan, suami dan keponakannya adalah salah satu rombongan wisatawan asing yang hadir di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) sore itu. Memang tidak banyak turis mancanegara maupun domestik yang berkeliaran di sana. Pembukaan festival dipadati pengunjung yang mayoritas berasal dari warga sekitar.

Saya berada di sana sejak siang hari. Terik matahari ditambah kelembapan yang tinggi membuat keringat di badan mengucur deras. Para petugas yang sedang menyiapkan stan pameran terlihat bermandi keringat, beberapa dari mereka membuka baju karena sinar matahari semakin menyengat.

Cuaca Raja Ampat hari itu memang sangat cerah. Tapi itu tidak menyurutkan semangat orang-orang di kawasan pantai mempersiapkan segala sesuatunya, J-3 jelang pembukaan festival.

Setidaknya ada tiga area yang sudah dipersiapkan, yaitu panggung utama dan tenda tamu, stan pameran dan area pedagang yang menjual makanan dan minuman serta pernak-pernik khas pasar malam.

Di bagian lain kawasan pantai, tepatnya di antara rerimbunan pohon, 150 pelajar dari sejumlah sanggar seni menyebar sambil duduk-duduk dan mempersiapkan diri. Mereka adalah para penampil tari kolosal yang menyuguhkan beberapa tarian Papua. Saya tertarik mengabadikan keceriaan mereka. Beberapa anak terlihat masih menghias tubuh temannya dengan cat tembok warna putih. Sebagian besar lainnya sudah siap dengan kostum dan perlengkapan tari.

Gubernur Papua Barat Menangis

Sekitar jam setengah lima sore, acara dimulai setelah Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi tiba di lokasi.

Gubernur Papua Barat menyampaikan sambutan di acara pembukaan Festival Raja Ampat 2016. (@iskandarjet)

Sebelumnya, di kalangan wartawan sempat beredar kabar Presiden Jokowi akan hadir membuka festival. Bahkan ada kru televisi yang dikirim untuk mengantisipasi kehadiran presiden ke Raja Ampat.

Tapi saat saya tanyakan kabar ini ke Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Raja Tenggo, dia mengatakan bahwa panitia memang tidak merencanakan presiden hadir untuk membuka acara. Festival dirancang untuk dibuka oleh gubernur yang tahun depan akan melepas jabatannya setelah dua periode memerintah Papua Bara.

Dalam sambutannya, Gubernur Abraham berharap berkembangnya pariwisata di Raja Ampat dapat meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat setempat. “Sangat ironis jika di kemudian hari nanti masyarakat hanya jadi pekerja. Kami harapkan adanya pembinaan segala sektor untuk terciptanya jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat,” katanya.

Di akhir sambutan, Abraham menangis haru melihat perkembangan pesat Raja Ampat. Mantan Walikota Sorong ini memang sudah lama mendorong Raja Ampat menjadi kabupaten terpisah agar wisata baharinya cepat berkembang. Waktu dia menjabat walikota tahun 1993, Raja Ampat masih masuk ke dalam wilayah administrasi Sorong.
“Bapak bupati dan masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih. Saya bangga,” ujarnya.

Tari Kolosal Papua

Beragam pertunjukan dipentaskan sepanjang acara pembukaan. Usai sambutan selamat datang dari Bupati Raja Ampat, para penari dari beberapa sanggar tari di Raja Ampat langsung beratraksi di hadapan para hadirin.

Tarian kolosal di Festival Raja Ampat. (@iskandarjet)

Sedikitnya ada empat tarian yang disuguhkan oleh 150 penari yang masih duduk di bangku SMA sampai SD ini. Para penngunjung menikmati setiap hentakan kaki dan tabuhan gendang yang dimainkan penari pria.

Sang koreografer menjahit musik-musik tradisional dengan ritme yang dijaga sepanjang pertunjukan selama seperempat jam lebih itu. Beragam formasi dibentuk, dan setiap pergerakan penari dari satu barisan ke barisan berikutnya mendapat tepuk tangan penonton.

Tarian ini mewakili kebudayaan dan kearifan lokal di empat pulau besar Raja Ampat.
Setelah itu, Gubernur Papua Barat dan Bupati Raja Ampat serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata menabuh bersama, menandai dibukanya secara resmi Festival Pesona Raja Ampat 2016.

Usai prosesi pembukaan, giliran Andre Hehanusa naik ke atas panggung. Pelantun lagu “Kuta Bali” ini membawakan lagu tema festival berjudul “Lovely Raja Ampat”. Para hadirin hening menikmati lantunan lagu. Di tengah-tengah pertunjukan, Andre turun panggung menghampiri gubernur dan para tamu sambil tetap menyanyikan Lovely Raja Ampat. Tepuk tangan pun membahana.

Momen Baper di Stan Freeport

Setelah acara selesai, gubernur dan tamu undangan mengunjungi stand pameran yang terletak di sisi kiri panggung. Saat tiba di stan PT Freeport Indonesia, Manager Community Development PTFI Kerry Yarangga langsung menyambut Gubernur Abraham dengan rasa haru. Kerry memeluk erat gubernur dan menangis di dalam dekapannya.

Rupanya, sang gubernur adalah paman Kerry dan mereka sudah lama tidak bertemu muka. “Saya tidak bertemu dengan paman saya sejak SMA,” kata Kerry mengisahkan hubungan keluarganya dengan sang gubernur. Meskipun sama-sama berdomisili di Papua, keduanya terpisah jarak yang jauh.

Sementara itu, meskipun acara sudah selesai, kemeriahan di atas panggung masih berlanjut hingga malam menjelang. Panitia menyuguhkan pentas musik dari grup musik setempat. Beberapa lagu hip mampu menghibur masyarakat yang berbondong-bondong memadati bagian depan panggung untuk berjoget bersama.

Susan bersama suami, ayah tiri dan keponakannya terlihat ikut menikmati hentakan lagu yang dimainkan. Ranner sang keponakan maju ke depan berjoget sendirian lalu selfie di tengah-tengah kerumunan.

“Saya menikmati musik dan kehangatan orang-orang di sini,” kata Susan yang berencana menikmati pesona Raja Ampat selama empat bulan lamanya bersama keluarga tercinta.

Sayang malam itu saya tidak sempat berbincang dengan Susan. Tapi dalam hati saya yakin, besok atau lusa pasti bisa menjumpainya untuk ngobrol seputar kegiatannya di Raja Ampat.

Pembaca lain juga membaca ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.